Senin, 27 April 2020

Contoh Soal Essay Pendidikan Agama Islam (PAI) SMA Kelas X Semester 1 K13 (Part-6)

Berisikan materi yang sama dengan Contoh Soal PAI Kelas 10 Semester 1 Beserta Jawabannya Pilihan Ganda bagian ke-6 (soal nomor 51-60) yaitu tentang ijtihad. Essay bagian ke-6 merupakan tulisan lanjutan dari Contoh Soal Essay Pendidikan Agama Islam (PAI) SMA Kelas X Semester 1 K13 bagian ke-5 (soal nomor 61-75).

Berikut, contoh soal essay PAI kelas x semester satu dan kunci jawabannya, dimulai dari soal nomor 76 sampai dengan 90.

76. Ijma’ terbagi menjadi dua, yaitu....
Jawaban: ijma’ sarih dan ijma’ sukuti

77. Qiyas secara bahasa adalah....
Jawaban: mengukur atau membandingkan

78. Dalil Al-Qur’an yang menganjurkan untuk melakukan qiyas adalah....
Jawaban: Q.S. An Nisa [4]: 59

79. Salah satu rukun qiyas adalah hukum ashl yang berarti...
Jawaban: hukum yang terkandung dalam kasus asl

80. Salah satu fungsi dari ijtihad adalah....
Jawaban: menetapkan hukum dari ayat-ayat Al-Qur’an atau hadits nabi yang masih bersifat dugaan (2 hak)


81. Secara bahasa, kata ijtihad artinya....
Jawaban: bersungguh-sungguh, bersusah payah, menggunakan segenap kemampuan.

82. Hadits yang diwirayatkan Ibnu Hanbal adalah perintah untuk....
Jawaban:  berjihad

83. Sahabt nabi yang diutus ke Yaman sebagai hakim adalah...
Jawaban: Mu’adz bin Jabal

84. Mujtahid adalah....
Jawaban: orang yang berijtihad untuk menghasilkan kesepakatan atas hukum syara’

85. Menurut bahasa ijma’ adalah....
Jawaban: niat dan kesepakatan

86. Jelaskan pengertian ijtihad!
Jawaban: secara bahasa, kata ijtihad artinya bersungguh-sungguh, bersusah payah, menggunakan segenap kemampuan. Adapun secara istilah, ijtihad adalah usaha yang sungguh-sungguh dari seorang ahli hukum (fuqaha) untuk mengetahui hukum syari’at. Orang yang melakukan ijtihad disebut dengan mujtahid. Imam Hamim Muhammad al Ghazali menjelaskan bahwa pengertian ijtihad adalah sungguh-sungguh dari seorang mujtahid dalam upaya mengetahui atau mencurahkan seluruh kemampuan untuk menetapkan hukum syar’i dengan jalan istinbat (mengeluarkan hukum) dari kitabullah dan sunnah rasul.

87. Jelaskan hukum melakukan ijtihad bagi orang yang sudah memenuhi syarat sebagai seorang mujtahid!
Jawaban:
a. Fardhu’ain
Apabila seorang muslim yang memenuhi syarat sebagai seorang mujhatid menemukan permasalahan baru yang belum ada hukumnya, dan harus segera diputuskan kedudukan hukum permasalahan tersebut.
b. Fardhu kifayah
Apabila permasalahan yang diajurkan kepadanya tidak dikhawatirkanhabis waktunya atau ada orang lain selain dirinya yang sama-sama memenuhi syarat sebagai seorang mujtahid
c. Sunnah
Apabila berijtihad terhadap permasalahan baru yang diperkirakan akan muncul, baik ditanya maupun tidak.
d. Haram
Apabila berijtihad terhadap permasalahan yang sudah ditetapkan secara qat’i sehingga hasil ijtihadnya bertentangan dengan hasil syar’i.

88. Jelaskan pengertian ijma’ secara bahasa dan istilah!
Jawaban: ijma’ secara bahasa adalah “niat dan kesepakatan”. Adapun secara istilah, ijma’ menurut Imam al Ghazali adalah:








Artinya: “Kesepakatan para mujtahid umat ini setelah wafatnya Nabi SAW. dalam menetapkan hukum syara’.”

89. Sebutkan rukun-rukun ijma’!
Jawaban:
a. Berkumpulnya seluruh mujthaid dengan menghasilkan ksesepakatan
b. Mujtahid yang berkumpul adalah keseluruhan yang ada pada masa itu.
c. Hukum yang disepakati adalah hukum syara’ yang tidak ada di Al-Qur’an dan hadits
d. Harus berlandaskan Al-Qur’an dan hadits Nabi SAW.

90. Sebutkan rukun-rukun qiyas!
Jawaban: adapun rukun qiyas itu ada empat macam, yaitu:
a. Al Ashl
Al Ashl adalah kasus atau pesoalan yang hukumnya telah dijelaskan dalam Al-Qur’an atau sunah. Misalnya riba yang telah dijelaskan dalam surath Al Baqarah [2];

b. Far’u
Far’u adalah persoalan yang akan ditentukan hukumnya, sebab dalam Al-Qur’an atau hadits tidak ada. Misalnya, bunga bank

c. Hukum ashl
hukum ashl adalah hukum yang terkandung dalam kasus ashl. Misalnya, hukum riba haram sesuai dalam surah Al Baqarah [2]:275

d. Illat
Illat adalah sifat yang menjadi motif untuk menentukan hukum pada far’u. Misalnya, bunga bank merupakan ongkos yang harus dibayar atau hasil dan utang. Adapun pengertian riba adalah tambahan dan hasil yang diutangkan. Dengan demikian terdapat kesamaan antara praktik bunga bank dengan riba. Kesamaan inilah yang dinamakan dengan illat.

Lanjut ke soal nomor 91-105 => Contoh Soal Essay Pendidikan Agama Islam (PAI) SMA Kelas X Semester 1 K13 (Part-7)